Antioksidan Hambat Penuaan
A
A
A
ANTIOKSIDAN berfungsi membatasi dan memperbaiki kerusakan sel kulit yang terjadi akibat paparan sinar ultraviolet dan faktor-faktor eksternal lainnya.
Dr Susie Rendra SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) menjelaskan, tanda-tanda utama penuaan pada kulit, di antaranya terdapat vlek-vlek hitam, kerutan di daerah mata karena kulitnya paling tipis, mata lebih berat (grumpy eyes ), dan wajah terlihat seperti segitiga terbalik dengan bagian rahang melebar. “Memasuki usia 20 tahun sebenarnya proses penuaan tersebut sudah mulai berjalan. Namun, baru terlihat dengan jelas pada 30-an tahun,” tuturnya beberapa waktu lalu.
Proses penuaan, kata dia, dibagi dalam dua tahap yaitu internal atau kronologi (chronological aging ) dan eksternal (photoaging ). Penuaan kronologi ditunjukkan dari adanya perubahan alami pada struktur, fungsi, serta metabolik kulit seiring berlanjutnya usia. Sementara proses eksternal adalah proses yang menyangkut berkurangnya kolagen serta serat elastin kulit akibat faktor luar. Misalnya, polusi, makanan tidak sehat, asap rokok, atau terpaan sinar ultraviolet A atau B. Mengapa bisa sampai merusak kulit?
Sejumlah faktor eksternal tersebut, kata Susie, menghasilkan radikal bebas yaitu molekul tidak stabil yang kehilangan pasangannya dan berusaha mencari pasangan dengan menempel pada sel sehat yang sudah berpasangan. Hal ini yang membuat bahaya karena bisa mengganggu fungsi organ tubuh tertentu termasuk menyebabkan penuaan dini pada kulit. Sebenarnya, radikal bebas diperlukan sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh. Namun, jika berlebihan akan berbahaya dan makin cepat merusak kulit.
“Tubuh juga menghasilkan radikal bebas dalam proses metabolisme,” ujarnya. Untuk melawannya, tandas Susie, tubuh butuh antioksidan. Antioksidan merupakan “pemangsa” radikal bebas sekaligus pelindung kulit. Senyawa kimia ini akan membatasi dan memperbaiki kerusakan sel kulit yang terjadi sebagai akibat faktor-faktor eksternal tadi. “Antioksidan juga mampu merangsang produksi kolagen yang merupakan bagian penting dari struktur dan proses peremajaan kulit,” imbuhnya.
Antioksidan alami bisa bersumber dari makanan seperti buah-buahan, sayuran, padipadian, serta polong-polongan. Bisa juga didapat lewat berbagai produk suplemen atau krim wajah. Selain menggunakan antioksidan, Susie menyebutkan, untuk menjaga kesehatan kulit serta menghindari penuaan dini, Anda mesti rajin membersihkan kulit secara teratur minimal dua kali sehari, berolahraga rutin, tidur yang cukup, lindungi kulit dari sinar matahari, tidak merokok, dan hindari minuman beralkohol.
Rendra hanggara
Dr Susie Rendra SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) menjelaskan, tanda-tanda utama penuaan pada kulit, di antaranya terdapat vlek-vlek hitam, kerutan di daerah mata karena kulitnya paling tipis, mata lebih berat (grumpy eyes ), dan wajah terlihat seperti segitiga terbalik dengan bagian rahang melebar. “Memasuki usia 20 tahun sebenarnya proses penuaan tersebut sudah mulai berjalan. Namun, baru terlihat dengan jelas pada 30-an tahun,” tuturnya beberapa waktu lalu.
Proses penuaan, kata dia, dibagi dalam dua tahap yaitu internal atau kronologi (chronological aging ) dan eksternal (photoaging ). Penuaan kronologi ditunjukkan dari adanya perubahan alami pada struktur, fungsi, serta metabolik kulit seiring berlanjutnya usia. Sementara proses eksternal adalah proses yang menyangkut berkurangnya kolagen serta serat elastin kulit akibat faktor luar. Misalnya, polusi, makanan tidak sehat, asap rokok, atau terpaan sinar ultraviolet A atau B. Mengapa bisa sampai merusak kulit?
Sejumlah faktor eksternal tersebut, kata Susie, menghasilkan radikal bebas yaitu molekul tidak stabil yang kehilangan pasangannya dan berusaha mencari pasangan dengan menempel pada sel sehat yang sudah berpasangan. Hal ini yang membuat bahaya karena bisa mengganggu fungsi organ tubuh tertentu termasuk menyebabkan penuaan dini pada kulit. Sebenarnya, radikal bebas diperlukan sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh. Namun, jika berlebihan akan berbahaya dan makin cepat merusak kulit.
“Tubuh juga menghasilkan radikal bebas dalam proses metabolisme,” ujarnya. Untuk melawannya, tandas Susie, tubuh butuh antioksidan. Antioksidan merupakan “pemangsa” radikal bebas sekaligus pelindung kulit. Senyawa kimia ini akan membatasi dan memperbaiki kerusakan sel kulit yang terjadi sebagai akibat faktor-faktor eksternal tadi. “Antioksidan juga mampu merangsang produksi kolagen yang merupakan bagian penting dari struktur dan proses peremajaan kulit,” imbuhnya.
Antioksidan alami bisa bersumber dari makanan seperti buah-buahan, sayuran, padipadian, serta polong-polongan. Bisa juga didapat lewat berbagai produk suplemen atau krim wajah. Selain menggunakan antioksidan, Susie menyebutkan, untuk menjaga kesehatan kulit serta menghindari penuaan dini, Anda mesti rajin membersihkan kulit secara teratur minimal dua kali sehari, berolahraga rutin, tidur yang cukup, lindungi kulit dari sinar matahari, tidak merokok, dan hindari minuman beralkohol.
Rendra hanggara
(ars)